Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Museum Sejarah Transmigrasi Lampung


Museum Sejarah Transmigrasi Lampung memang menjadi salah satu museum yang sangat seru untuk dikunjunggi, karena menjadi museum yang memberikan pengetahuan sejarah mengenai ketransmigrasian. Dalam museum, anda bisa mengetahui awal mula adanya transmigrasi dari jawa di jaman penjajahan Belanda dan berbagai koleksi benda yang bersejarah. 

Selain berkunjung ke museum, maka anda bisa juga berkreasi ke kawasan anjungan-anjungan yang masih ada satu areal dengan museum transmigrasi. Anda bisa menikmati berbagai seni dan budaya masyarakat yang melakukan transmigrasi.

Daya Tarik Museum Sejarah Transmigrasi Lampung 

Museum Ketransmigrasian berlokasi di Jalan Jenderal Ahmad Yani, Desa Bagelen, Kecamatan Gedong Tataan, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung. Jarak museum dari Bandar Lampung sekitar 30 menit menggunakan jalan darat dan jaraknya sekitar 20 kilometer.

Bangunan museum memang terbentuk dari sebuah bangunan yang megah dan berlantai dua serta disimbolkan dengan siger yang mengkilap di bagian atas. Gedung bagian luar berwarna putih dan dihiasi dengan berbagai ornamen gajah Lampung.

Saat anda mulai masuk dalam kawasan museum, maka anda akan menemukan 2 buah patung sapi yang ukurannya sangat besar dan posisinya berdiri di tengah ruangan. Kedua sapi sedang menarik alat bajak sawah tradisional atau sering disebut dengan luku.

Lampung juga terkenal dengan berbagai pesawahannya, sehingga lampung terkenal sebagai provinsi yang memiliki ketahanan pangan yang kuat. Mayoritas penduduknya berprofesi sebagai petani, karena areal pertaniannya terbilang luas.

Provinsi Lampung memang sudah terkenal sejak dulu sebagai salah satu areal penempatan untuk transmigrasi dan transmigrasi pertama berlangsung pada tahun 1905 saat masih dalam jajahan Belanda.

Pada tahun 1950, pemerintah Indonesia untuk pertama kalinya melakukan perpindahan penduduk dan perpindakan dilakukan pada 23 KK. Masyarakat yang pindah berasal dari Karesidenan Kedu Provinsi Jawa Tengah.

Dengan adanya transmigrasi, maka terbentuk 235 kecamatan baru dan 66 kabupaten baru di Lampung. Dengan banyaknya masyarakat Jawa yang melakukan transmigrasi, tentu banyak juga daerah di Lampung yang penamaannya mirif dengan di jawa.

Sekian bahasan singkat mengenai Museum Sejarah Transmigrasi Lampung dan semoga semua bahasannya bermanfaat untuk para pembaca.

Post a Comment for "Museum Sejarah Transmigrasi Lampung"